Sepintas Aku

Rabu, 21 Maret 2012

Pusing Berat bukan "Efek Samping" Dari Memikirkan Tugas Akhir??

Siapa yang setuju dengan judul di atas??

Tugas Akhir memang merupakan momok yang menjadi beban pikiran masing-masing mahasiswa dikarenakan beberapa alasan antara lain adalah :
  1. Syarat kelulusan dari jenjang kuliah yang selama ini dijalani
  2. Ingin memperoleh nilai yang terbaik untuk jaminan di dunia kerja
  3. Tidak tahu seperti apa itu tugas akhir dan bagaimana pembuatannya
  4. Titik puncak perjuangan dari masa-masa kuliah yang dijalani.
Beberapa beban yang muncul diatas kemudian membuat efek samping "Pusing Berat" dikarenakan Tugas Akhir itu sendiri terus dipikirkan tanpa mau memulai mengerjakan (walaupun hanya untuk proses mencari informasi tentang tugas akhir). Karena pada hakikatnya Tugas Akhir tidak akan selesai jika hanya dipikirkan dan tidak berani memulai mengerjakan dengan persiapan yang matang. Untuk memulai suatu yang baru memang butuh persiapan yang matang dan persiapan yang matang tersebut yang biasanya membutuhkan proses yang lama apalagi jika persiapan tersebut berawal dari ke-tidak tahu-an yang kebanyakan dialami oleh mahasiswa.
Oleh karena itu saya mencoba berbagi tips buat mahasiswa/i agar dapat mempermudah untuk persiapan tugas akhirnya. Yang harus kalian lakukan dalam mempersiapkan tugas akhir :
  1. Ruang Lingkup --> Ruang Lingkup adalah ruang atau penjelasan mengenai sejauh apa pembahasan yang akan diangkat dalam tema tugas akhir. Dan dari ruang lingkup pula penguji akan tahu sampai batasan mana penguji akan menilai pembahasan tugas akhir yang dibuat (tentunya dengan sinkronisasi/pencocokan antara ruang lingkup dan pembahasan tugas akhir keseluruhan). Ruang lingkup adalah bagian sederhana (berupa rangkuman keseluruhan tugas akhir) dan merupakan isi yang pasti diperlukan di tugas akhir. Oleh karena itu pikirkan konsep ruang lingkup apa yang akan dibuat dan segera lah mengerjakan isi dari keseluruhan tugas akhir agar persiapan yang dilakukan bisa benar-benar matang.
  2. Normalisasi --> Juga merupakan bagian dari isi tugas akhir. Normalisasi adalah awal dari keseluruhan rancangan ataupun hasil yang akan diangkat di tugas akhir apapun outline yang diambil untuk tugas akhir (khusus AMIK). Normalisasi akan memberikan kemudahan dalam perancangan database, logika pembuatan program ataupun sistem yang akan dirancang.
  3. Dokumen yang diperlukan --> Pikirkan ketika kalian yang ingin membuat sebuah tugas akhir pastikan kalian mempunyai bukti-bukti dokumen yang lengkap dan direncanakan agar  arah dari tugas akhir yang disajikan tidak mengada-ada.
  4. Pelajari bentuknya --> Buat kalian yang persiapannya benar-benar baru dilakukan atau bingung bentuk tugas akhir itu seperti apa, sah-sah saja jika kalian mempelajari bentuk tugas akhir yang sebelumnya sudah pernah dibuat asal tidak meng-copy isi dari Tugas Akhir tersebut karena disamping akan merugikan si pembuat tugas akhir (yang di-copy tersebut) juga dapat dipidanakan serta beberapa sangsi dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.
  5. Tentukan judul --> Pemilihan judul adalah salah satu faktor yang menentukan penilaian terhadap materi tugas akhir yang dibuat. Judul yang punya nilai jual adalah judul yang di unik dan jarang dipikirkan orang lain untuk pembahasannya. Selain nilai jual dari judul                                yang diperhitungkan perlu dipertimbangkan pula faktor masuk akal atau tidaknya judul yang diambil.
  6. Cari referensi --> Setelah tahu bentuknya langkah selanjutnya bisa dilakukan dengan menentukan referensi (contoh : landasan teori dan metode yang dipakai) yang tepat (sesuai ketentuan outline tugas akhir) agar tugas akhir yang disajikan dapat berkualitas dan sesuai dengan yang diharapkan.
  7. Outline Tugas Akhir --> Outline tugas akhir adalah panduan dalam pembuatan tugas akhir. Format yang dimulai dari format penulisan, pedoman pembuatan hingga dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembuatan tugas akhir, pengaturannya sudah di lampirkan dalam outline tugas akhir. Perlu diperhatikan pula outline tugas akhir yang dijadikan pedoman sesuai dengan outline tugas akhir yang berlaku pada periode tersebut dikarenakan perubahan petunjuk pada pedoman tugas akhir sangat dimungkinkan tiap periode. Untuk lebih lengkapnya outline tugas akhir dapat diklik disini.(NB:Outline Tugas Akhir (Outline tugas akhir periode 1 tahun 2011) yang diberikan hanya outline yang sifatnya sementara dan kemungkinan perubahan petunjuk pada panduan/outline tugas akhir bisa terjadi sewaktu-waktu).

Selasa, 20 Maret 2012

Java dan Hubungannya Dengan Konsep OOP


     Java merupakan bahasa pemrograman yang bersifat umum/non-spesifik (general purpose), dan secara khusus didisain untuk memanfaatkan dependensi implementasi seminimal mungkin. Karena fungsionalitasnya yang memungkinkan aplikasi java mampu berjalan di beberapa platform sistem operasi yang berbeda, java dikenal pula dengan slogannya, "Tulis sekali, jalankan di mana pun". Software ini dapat dimanfaatkan dalam pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis web.

    Java dengan OOP mempunyai hubungan yang erat. OOP biasa diimplementasikan dengan bahasa pemrograman java. Seperti yang sudah pernah dibahas di pembahasan sebelumnya, OOP atau Pemrograman Berorientasi Objek adalah pemrograman yang dibangun dari objek-objek dan kelas-kelas yang saling berelasi satu dengan yang lain.

    Kelas adalah deskripsi statis dari sesuatu, sedangkan objek adalah sesuatu yang tercipta dari kelas. Beberapa sifat OOP adalah : 
  1. Abstraksi 
  2. Enkapsulasi 
  3. Inheritance 
  4. Polymorphism 
  5. Komunikasi antar objek 
  6. Reusability
     Beberapa dari sifat diatas nantinya akan saya jelaskan. Sekarang akan saya jelaskan komponen-komponen atau bagian-bagian yang terdapat dalam java.
1. Atribut : data yang mendeskripsikan suatu objek, bisa bertipe integer, boolean, String, dll
2. Method : Prosedur atau fungsi (bila anda terbiasa dengan pascal atau c) yang mencirikan sifat dari suatu objek. Method ada beberapa macam, yakni :
a. Konstruktor : Method yang menggambarkan suatu kelas mempunyai sifat apa saja.
b. Accessor : Method yang digunakan untuk mengambil nilai dari atribut objek. Diawali dengan get.
c. Mutator : Method yang digunakan untuk memberi nilai dari atribut objek. Diawali dengan set.
d. Prosedur /Fungsi
e. Program Utama : diawali dengan public static void main(String args[])

 Di bawah ini merupakan contoh bagian-bagian dasar dari bahasa pemrograman Java :

public class Segiempat {
//atribut-atribut
private int panjang, lebar;
//konstruktor
public Segiempat(int p, int l) {
this.panjang=p;
this.lebar=l;
}
//accessor
public int getLebar() {
return lebar;
}
public int getPanjang(){
return panjang;
}
//mutator
public void setLebar(int lebar) {
this.lebar = lebar;
}
public void setPanjang(int panjang) {
this.panjang = panjang;
}
public int getLuas(){
return (panjang*lebar);
}
public int getKeliling(){
return (panjang+panjang+lebar+lebar);
}
}

                                                                                

Pengenalan Object Oriented Program (OOP)

     
     Pemrograman Berorientasi Objek yang istilah internasional-nya OOP (Object Oriented Program), adalah istilah ilmu komputer  yang digunakan untuk menggambarkan aplikasi komputer yang terdiri dari beberapa objek yang saling terhubung satu sama lain. Pada dasarnya hampir semua bahasa pemrograman komputer merupakan sekumpulan perintah (instruksi) atau fungsi yang bentuknya sederhana.

     Dengan OOP, setiap objek dapat menangani data, mendapatkan pesan, dan mentransfer pesan ke objek yang lain. Semua objek akan bertindak sebagai unit independen di diri mereka sendiri, dan mereka akan bertanggung jawab untuk melakukan proses tertentu. 

     Karena objek tidak tergantung pada objek satu sama lain, OOP dipandang lebih fleksibel dibandingkan metode pemrograman yang lebih dulu ada. Hal tersebut membuat OOP cukup terkenal, dan sekarang digunakan dalam sejumlah proyek rekayasa perangkat lunak canggih. Agar lebih mudah dalam memahami pemrograman berorientasi objek, ada beberapa konsep yang harus anda ketahui.
     
     Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:
  • Kelas=kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.
  • Objek=membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar dari modularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.
  • Abstraksi=kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.
  • Enkapsulasi=memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi izin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.
  • Polimorfisme=melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.
  • Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas administrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.